revolusi mental pramuka perkemahan

Pesan Revolusi Mental Pramuka pada Perkemahan Wirakarya Nasional Lombok


AsYXQt_R5zVqDFDAJ3wEC9UsQnhAbJFo77NF1FGEzBCeArGQrhkglBrMt_oMDcIhPGk-QxXEO4tgAr_RdIdoa_Gj
Lombok—Kwartir Nasional   Gerakan Pramuka terus menggelar kegiatan-kegiatan inovatif dalam proses mewujudkan Gerakan Pramuka sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter kaum muda Indonesia. Kali ini dalam bentuk Perkemahan Wirakarya Nasional VIII yang diadakan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.


Perkemahan yang berisi pengabdian dan bakti langsung kepada masyarakat ini secara resmi dibuka oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault (23/11) pagi waktu setempat di Lapangan Bumi Perkemahan Gunung Jae, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Dalam sambutannya, Adhyaksa Dault mengingatkan pesan penting dari perkemahan yakni revolusi mental dan regenerasi kepemimipinan melalui pendidikan Gerakan Pramuka. “Kalau saat ini pemerintah sering ngomong soal revolusi mental, saya katakana bahwa yang paling siap melaksanakan revolusi mental itu ya Gerakan Pramuka!” ujar Adhyaksa.

“Saat ini adalah kebangkitan dari Gerakan Pramuka! Dengan rebranding gerakan pramuka yang kita galakkan sekarang ini, anak-anak kita didik dan kita siapkan untuk menyambut estafet kepemimpinan bangsa,” tambahnya.

Adhyaksa Dault juga mengaku bangga dengan pelaksanaan perkemahan wirakarya yang diikuti oleh 2500 peserta dari berbagai daerah ini. “Kegiatan ini merupakan salah satu jawaban nyata terhadap persoalan bangsa, dengan sasaran utama pembangunan masyarakat di tempat pelaksanaan kegiatan,” tandasnya di sela-sela acara pembukaan.

Sementara itu, Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Kwarda Nusa Tenggara Barat yang juga Gubernur NTB, Tuan Guru Haji Zainul Majdi mengaku bangga menjadi anggota dari keluarga besar Gerakan Pramuka. “Saya di sini tidak berdiri karena saya gubernur, tapi saya juga anggota pramuka ketika masih di sekolah. Saat ini pramuka semakin digemari, dan sudah seharusnya gerakan pramuka diberikan ruang yang seluas-luasnya untuk menithdidik anak-anak bangsa!” ujarnya.

Dalam perkemahan yang dilaksanakan selama 7 hari ini, peserta akan di terjunkan di 5 sub-camp, yaitu di desa Karang Sidemen, Lombok Tengah, desa Wajegeseng, Lombok Tengah, desa Kota Raja, Lombok Timur, desa Sedau, Lombok Barat, dan Gili Trawangan, Lombok Utara. Peserta juga akan tinggal bersama keluarga masyarakat (home-stay) di tempat kegiatan dan melaksanakan giat bakti fisik dan non fisik.

Komentar