Adakan FGD, Kwarnas Pramuka susun tolak ukur penilaian keberhasilan kegiatan dan kerjasama dengan organisasi lain.
Menurut pendataan pramuka setiap tahunnya memiliki sekitar ratusan kegiatan yang mempunyai ruang lingkup dari daerah, nasional hingga internasional. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi anggota pramuka jika dibandingkan dengan pramuka-pramuka di berbagai negara.
Tidak sampai disitu kwartir nasional gerakan pramuka selain mengkoordinir dan memantau serta mengawasi berbagai kegiatan tersebut juga harus merumuskan setiap acara agar berlangsung sesuai dengan perencanaan dan memiliki output yang sesuai. Oleh karena itu pada hari Senin (7/12) dipimpin oleh Kak Asep Rahmat selaku andalan nasional urusan perencanaan pengembangan dan kerjasama melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion FGD di aula Agus Salim Cibubur. Kegiatan FGD pada kali ini diikuti oleh 15 orang dan difokuskan untuk merumuskan bagaimana penilaian keberhasilan kegiatan dan kerjasama dengan organisasi lain dalam bentuk pedoman.
“Setiap kegiatan pramuka skala nasional maupun internasional harus ada perencanaan dengan riset sebelum pelaksanaan dan evaluasi setelah kegiatan. Sehingga dapat memberikan manfaat untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya dan masa yang akan datang. Untuk perencanaan terdapat 4 indikator utama yang harus menjadi tolak ukur dalam perencanaan kegiatan yaitu sumber daya manusia, anggaran, pengunaan waktu dan publikasi. Serta harus adanya asas kemanfaatan bagi gerakan pramuka dan masyarakat Indonesia”. Tegas Kak Asep Rahmat dalam pembukaan FGD.
Sedangkan dalam urusan kerjasama antara pramuka dengan stakeholders lain kak Asep juga menyampaikan “ Dalam kerjasama pramuka harus mengedepankan 4 prinsip yaitu tanggung jawab antara 2 belah pihak hukum maupun moral (akuntabel), asas kepercayaan dan saling memberikan manfaat (mutual), kegiatan tersusun secara aktual dan terukur (rasional), para pihak berperan aktif dalam mengambil segala keputusan (partisipatif), informasi juga dapat diakses oleh kedua belah pihak (transparan)”.
Kak Yani sebagai salah satu peserta FGD menyampaikan “Pada dasarnya Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mempunyai bidang Pusat penelitian dan pengembangan PUSLITBANG yang mempunyai fungsi yang sama guna menunjang pedoman ini. Namun hal yang harus ditekankan adalah bagaimana pedoman ini harus menjadi rujukan utama ketika ingin melakukan kegiatan”.
Di akhir acara para peserta yang hadir bersepakat bahwa FGD harus menghasilkan sebuah pedoman yang nantinya dapat dilaksanakan pada setiap bidang yang ada di kwartir nasional gerakan pramuka. Bahkan kedepannya pedoman ini dapat digunakan di tingkat kwartir daerah maupun cabang di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga setiap kegiatan pramuka dapat lebih berkembang dan memberikan manfaat yang lebih guna menunjang revolusi mental yang diusung oleh pemerintahan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar